Bisnis  

Prospek Cerah Bisnis Hijab Digital, Boleh Dicoba Digital Buktikan Bisa Tembus ROAS 30x dan Omzet Miliaran

Strategi Pemasaran Hijab

Di tengah geliat industri fesyen muslim yang terus bertumbuh, bisnis hijab menjadi salah satu sektor yang punya prospek cerah, terutama jika dijalankan secara digital. Dengan mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, kebutuhan akan hijab bukan hanya soal kewajiban, tapi sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan tren mode.

Tak heran, bisnis hijab secara online kini menjamur dan menjadi ladang cuan baru yang potensial, terutama bagi pelaku UMKM hingga brand-brand besar yang ingin menjangkau pasar lebih luas tanpa batas geografis.

Apalagi di era serba digital seperti sekarang, menjual hijab tak lagi perlu toko fisik di lokasi strategis. Lewat platform e-commerce, media sosial, hingga website pribadi, penjual bisa langsung bertemu dengan pembeli dari seluruh Indonesia, bahkan luar negeri.

Kombinasi visual menarik, storytelling brand yang kuat, hingga strategi digital marketing yang tepat jadi kunci keberhasilan bisnis hijab digital.

Salah satu yang berhasil memaksimalkan peluang ini adalah BDD (Boleh Dicoba Digital), sebuah agensi digital kreatif asal Indonesia yang membuktikan bahwa pemasaran hijab bisa sangat menguntungkan jika ditangani dengan strategi pemasaran hijab yang matang dan terukur.

Melalui pendekatan performance marketing, BDD sukses membantu brand hijab mencetak ROAS (Return on Ads Spend) hingga 30 kali lipat. Artinya, setiap Rp 1 juta yang dikeluarkan untuk iklan bisa menghasilkan omzet Rp 30 juta. Fantastis, bukan?

Tak berhenti di situ, berkat kolaborasi strategis dan eksekusi pemasaran yang tajam, brand hijab yang dikelola oleh BDD bahkan berhasil meraih omset miliaran rupiah hanya dalam waktu beberapa bulan. 

Kunci keberhasilannya ada pada kombinasi antara konten kreatif, segmentasi audiens yang presisi, pemanfaatan iklan digital secara agresif namun efisien, serta optimalisasi kanal penjualan seperti marketplace dan social commerce.

BDD tidak hanya sekedar membuat iklan, tapi juga memahami perilaku konsumen hijab secara mendalam. Mereka menggunakan pendekatan data-driven dalam menyusun narasi iklan, memilih angle konten yang tepat, serta mengatur funnel penjualan dari awareness hingga konversi. Tak heran jika hasilnya pun sangat memuaskan.

Strategi pemasaran hijab yang digunakan BDD antara lain:

  • Creative Campaign yang relatable: Mengangkat nilai-nilai keseharian perempuan muslimah, seperti kenyamanan, kepercayaan diri, dan keindahan dalam berhijab.
  • Optimasi Iklan Meta & Google Ads: Dengan targeting yang disesuaikan berdasarkan usia, minat, dan kebiasaan belanja.
  • Landing Page High-Converting: Tampilan halaman produk yang cepat, informatif, dan menarik, disesuaikan dengan pola konsumsi pengguna digital.
  • Retargeting Audience: Menyasar ulang orang yang sudah pernah melihat atau mengklik iklan, tapi belum melakukan pembelian.
  • Manajemen Marketplace: Mengoptimalkan etalase dan promo di Shopee, Tokopedia, hingga TikTok Shop.

Melalui pendekatan menyeluruh ini, BDD menunjukkan bahwa bisnis hijab bukan hanya bisnis musiman, tetapi bisa jadi bisnis jangka panjang yang menguntungkan asalkan dipadukan dengan strategi digital yang tepat.

Jadi, buat kamu yang tertarik merambah bisnis hijab secara digital, kisah sukses ini membuktikan bahwa dengan strategi yang matang dan partner seperti Boleh Dicoba Digital, potensi untuk meraih omzet besar dan performa iklan tinggi bukanlah mimpi belaka. Siapa tahu, bisnismu bisa jadi brand hijab besar berikutnya!