Susah tidur pasti membuat Anda bangun pagi dengan kondisi tubuh sakit dan kelelahan dan mengantuk di siang hari. Kondisi ini tentu membuat Anda tidak bisa menjalani aktivitas secara optimal, karena Anda kurang fokus dan tubuh kurang enerjik. Salah satu cara mengatasi susah tidur adalah dengan minum obat dosis tinggi. Jika Anda berminat menempuh jalan ini, yuk, pelajari lebih lanjut mengenai hal ini agar tidak salah langkah!
Sebenarnya dengan Tujuan utama rehabilitasi Narkoba adalah membantu penca mencapai kemandirian optimal secara fisik, mental, sosial, vokasional, dan ekonomi sesuai dengan kemampuannya.
Bagaimana cara kerja obat untuk tidur?
Secara garis besar, ada dua jenis obat untuk mengatasi insomnia. Pertama adalah obat yang menimnbulkan rasa kantuk ringan. Kedua, adalah obat tidur kuat khusus sebagai alat bantu agar orang yang mengalami kesulitan tidur bisa tertidur dengan jauh lebih mudah.
Cara kerja kedua obat ini sangat memengaruhi kerja otak untuk memicu rasa kantuk.
Cara kerja obat untuk kantuk ringan sebenarnya tidak langsung membuat Anda merasa ngantuk. Rasa kantuk ini akan muncul setelah obat ini sudah Anda minum dan tercerna dalam tubuh. Reaksi kantuk yang timbul ini merupakan efek samping dari reaksi obat dalam tubuh.
Sementara itu, cara kerja obat untuk tidur kategori berat adalah memengaruhi reseptor GABA (gamma-aminobutyric acid) di otak yang bertanggung jawab untuk menghambat fungsi sistem saraf.
Terhambatnya fungsi sistem saraf akan merangsang rasa kantuk atau rasa relaksasi dalam tubuh, sehingga orang yang meminum obat ini akan mengantuk. Obat jenis ini membantu seseorang untuk memejam mata lebih cepat ketimbang obat tingkat ringan.
Efek samping obat tidur yang mungkin terjadi
Efek obat tidur apotek yang mengandung antihistamin paling umum adalah menyebabkan sakit kepala dan mudah lupa. Selain itu, efek obat apotek yang mengandung antihistamin jika Anda gunakan dalam dosis dan jangka waktu yang salah akan menimbulkan:
- Mengantuk berat pada keesokan harinya.
- Kerap merasa ada kejanggalan dalam hidupnya.
- Konstipasi.
- Sulit berkemih (sulit mengeluarkan urine)..
- Mulut dan tenggorokan yang kering
- Mual.
Oleh sebab itu, meskipun pembelian obat tidur dari apotek secara bebas, Anda perlu sangat berhati-hati dengan efek obat tidur ini.
Cara mengonsumsi obat tidur dengan aman
- Perhatikan segala efek samping yang muncul, catat, dan laporkan semua efek samping yang Anda rasakan pada dokter.
- Jangan menambah, mengurangi, atau mengubah jumlah pil tanpa saran dari dokter. Dosis yang berlebihan bisa membuat Anda merasa tremor dan grogi pada keesokan hari.
- Jangan mencampur penggunaan obat dari resep dokter dengan obat dari toko.
- Jangan beraktivitas setelah mengonsumsi obat, misalnya berkendara, makan, atau mengoperasikan alat berat.
- Konsumsi obat sekitar 20 sampai 30 menit sebelum tidur.
- Jangan mencampurkan obat dengan alkohol atau obat sedatif lain.
- Jika tanpa obat dokter, sebaiknya gunakan dosis yang paling rendah. Setelah itu, lihat efek obat yang Anda minum setelahnya.
- Penggunaan obat yang aman adalah ketika Anda tidur setidaknya 7-8 jam sehari. Kalau tidak, Anda akan merasakan kantuk yang sangat berat keesokan harinya.
Tips untuk mengurangi penggunaan obat tidur
Penggunaan obat untuk tidur bukan satu-satunya cara mengatasi susah tidur yang Anda alami. Ada beberapa kebiasaan tidur yang baik agar Anda tidak mengalami susah tidur:
- Tidak minum kafein atau membatasi asupannya. Waktu minum kopi atau minuman lain yang mengandung kafein juga perlu Anda perhatikan.
- Hindari alkohol dan merokok 3 jam sebelum tidur.
- Gunakan kamar tidur hanya untuk beristirahat agar Anda tidak mudah terganggu dan memikirkan banyak hal.
- Olahraga secara teratur, selesaikan beberapa jam sebelum tidur.
- Selesaikan makan Anda setidaknya 2-3 jam sebelum tidur.
- Ciptakan lingkungan tidur yang tenang dari suara bising, cahaya yang terlalu mencolok mata, dan suhu ekstrem (terlalu dingin atau terlalu panas).